Follow us

Asallamualikum, Wr.Wb terima kasih telah berkunjung di blog saya, semoga blog ini bermanfaat bagi anda sebagi pelajar atau mahasiswa yang membutuhkan materi pembelajaran. Penulis sadar masih banyak kekurangan dari semua ini, untuk itu mohon saran dan komentarnya agar penulis lebih baik lagi. Terima kasih, Ari Setiadi

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 02 Maret 2013

PUISI RENUNGAN KARYA ARI SETIADI


MATI
                                                 Penulis , Ari Setiadi

Wangi parfum hanya tercium, lalu menghilang
Indah pesona  paras dara hanya terlihat,  lalu menghilang
Buaian indah ucapan hanya terdengar, lalu menghilang
Nikmatnya semesta yang terasa, lalu menghilang

Aku diujung tanduk
Segalanya campakan daku, kini ku terpuruk
Nyawaku tersiuk-siuk
Semua fanaku tak berarti
Lantas gerangan apa yang kubawa padamu ilahi



HUJAN
Penulis,  Ari Setiadi

Parasmupun murung, air mata tak terbendung
tetesan demi tetesan terjatuh
geram parasmu  lepaskan selongsong peluru
membuat insan sembunyi terburu-buru


PUISI RENUNGAN KARYA ARI SETIADI


MATI
                                                 Penulis , Ari Setiadi

Wangi parfum hanya tercium, lalu menghilang
Indah pesona  paras dara hanya terlihat,  lalu menghilang
Buaian indah ucapan hanya terdengar, lalu menghilang
Nikmatnya semesta yang terasa, lalu menghilang

Aku diujung tanduk
Segalanya campakan daku, kini ku terpuruk
Nyawaku tersiuk-siuk
Semua fanaku tak berarti
Lantas gerangan apa yang kubawa padamu ilahi



HUJAN
Penulis,  Ari Setiadi

Parasmupun murung, air mata tak terbendung
tetesan demi tetesan terjatuh
geram parasmu  lepaskan selongsong peluru
membuat insan sembunyi terburu-buru


PUISI RENUNGAN KARYA ARI SETIADI


MATI
                                                 Penulis , Ari Setiadi

Wangi parfum hanya tercium, lalu menghilang
Indah pesona  paras dara hanya terlihat,  lalu menghilang
Buaian indah ucapan hanya terdengar, lalu menghilang
Nikmatnya semesta yang terasa, lalu menghilang

Aku diujung tanduk
Segalanya campakan daku, kini ku terpuruk
Nyawaku tersiuk-siuk
Semua fanaku tak berarti
Lantas gerangan apa yang kubawa padamu ilahi



HUJAN
Penulis,  Ari Setiadi

Parasmupun murung, air mata tak terbendung
tetesan demi tetesan terjatuh
geram parasmu  lepaskan selongsong peluru
membuat insan sembunyi terburu-buru


PENGERTIAN DAN JENIS PARAGRAF



1      1. Pengertian Paragraf
Paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam karangan (Mulyati,2009: 7.17). Dalam paragraf terkandung sebuah pikiran pokok yang didukung oleh satu atau beberapa kalimat penjelas. Kalimat–kalimat dalam paragraf berfungsi sebagai kalimat pengenal, kalimat inti, kalimat penjelas, hingga kalimat penutup. Semua kalimat itu saling berkaitan untuk mendukung gagasan utama.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa paragraf terdiri dari gagasan utama dan gagasan penjelas. Gagasan utama adalah gagasan yang menjadi dasar pengembangan paragraf. Keberadaan gagasan utama dapat dilihat secara eksplisit atau secara implisit. Gagasan utama yang eksplisit biasanya dijumpai dalam jenis paragraf deduktif, induktif, atau campuran. Gagasan yang implisit biasanya dijumpai dalam jenis paragraf deskriftif. Sedangkan gagasan penjelas yaitu gagasan-gagasan pendukung yang berfungsi menjelaskan gagasan utama. Gagasan penjelas biasanya dinyatakan oleh lebih dari satu kalimat.

2.   Jenis-jenis Paragraf
Paragraf merupakan bagian dari wacana. Wacana itu sendiri terdiri dari lima jenis paragraf yaitu :
a. Narasi
Narasi adalah cerita yang didasarkan pada urut-urutan suatu kejadian atau peristiwa. Narasi dapat berisi fakta, misalnya biografi (riwayat seseorang), otobiografi/riwayat hidup seseorang yang ditulisnya sendiri, atau kisah pengalaman. Narasi seperti ini disebut dengan narasi ekspositoris. Narasi bisa juga berisi cerita khayal/fiksi atau rekaan seperti yang biasanya terdapat pada cerita novel atau cerpen. Narasi ini disebut dengan narasi imajinatif.
Unsur-unsur penting dalam sebuah narasi adalah:
a.       kejadian,
b.      tokoh,
c.       konflik,
d.      alur/plot.
e.       latar yang terdiri atas latar waktu, tempat, dan suasana.

Narasi diuraikan dalam bentuk penceritaan yang ditandai oleh adanya uraian secara kronologis (urutan waktu). Penggunaan kata hubung yang menyatakan waktu atau urutan, seperti lalu, selanjutnya, keesokan harinya, atau setahun kemudian kerap dipergunakan.
Tahapan menulis narasi, yaitu sebagai berikut.
1)        menentukan tema cerita
2)        menentukan tujuan
3)        mendaftarkan topik atau gagasan pokok
4)        menyusun gagasan pokok menjadi kerangka karangan secara kronologis atau urutan waktu.
5)        mengembangkan kerangka menjadi karangan.

Kerangka karangan yang bersifat naratif dapat dikembangkan dengan pola urutan waktu. Penyajian berdasarkan urutan waktu adalah urutan yang didasarkan pada tahapan-tahapan peristiwa atau kejadian. Pola urutan waktu ini sering digunakan pada cerpen, novel, roman, kisah perjalanan, cerita sejarah, dan sebagainya.


b. Deskripsi
Kata deskripsi berasal dari bahasa latin discribere yang berarti gambaran, perincian, atau pembeberan. Deskripsi adalah karangan yang menggambarkan suatu objek berdasarkan hasil pengamatan, perasaan dan pengalaman penulisnya. Tujuannya adalah pembaca memperoleh kesan atau citraan sesuai dengan pengamatan, perasaan, dan pengalaman penulis sehingga seolah-olah pembaca yang melihat, merasakan, dan mengalami sendiri obyek tersebut. Untuk mencapai kesan yang sempurna, penulis deskripsi merinci objek dengan kesan, fakta, dan citraan.
Dilihat dari sifat objeknya, deskripsi dibedakan atas 2 macam, yaitu sebagai berikut.
1)   Deskripsi Imajinatif/Impresionis ialah deskripsi yang menggambarkan objek benda sesuai kesan/imajinasi si penulis.
2)   Deskripsi faktual/ekspositoris ialah deskripsi yang menggambar kan objek berdasarkan urutan logika atau fakta-fakta yang dilihat.

c. Eksposisi
Kata eksposisi berasal dari bahasa Latin exponere yang berarti: memamerkan, menjelaskan, atau menguraikan. Karangan eksposisi adalah karangan yang memaparkan atau menjelaskan secara terperinci (memaparkan) sesuatu dengan tujuan memberikan informasi dan memperluas pengetahuan kepada pembacanya. Karangan eksposisi biasanya digunakan pada karya-karya ilmiah seperti artikel ilmiah, makalah-makalah untuk seminar, simposium, atau penataran.
Untuk mendukung akurasi pemaparannya, sering pengarang eksposisi menyertakan bentuk-bentuk nonverbal seperti grafik, diagram, tabel, atau bagan dalam karangannya. Pemaparan dalam eksposisi dapat berbentuk uraian proses, tahapan, cara kerja, dan sebagainya dengan pola pengembangan ilustrasi, definisi, dan klasifikasi.

d.Persuasi
Persuasi adalah tulisan yang bersifat mempengaruhi. Tulisan dalam wacana berisi sesuatu yang menggugah dan mengubah pemikiran seseorang. Seorang penjual yang menjajakan barang dagangannya adalah seseoarang yang memanfaatkan wacana ini.

e. Argumentasi
Karangan argumentasi ialah karangan yang berisi pendapat, sikap, atau penilaian terhadap suatu hal yang disertai dengan alasan, bukti-bukti, dan pernyataan pernyataan yang logis. Tujuan karangan argumentasi adalah berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran pendapat pengarang. Karangan argumentasi dapat juga berisi tanggapan atau sanggahan terhadap suatu pendapat dengan memaparkan alasan-alasan yang rasional dan logis.
Tahapan menulis karangan argumentasi, sebagai berikut:
1)   menentukan tema atau topik permasalahan,
2)   merumuskan tujuan penulisan,
3)   mengumpulkan data atau bahan berupa: bukti-bukti, fakta, atau pernyataan yang mendukung,
4)   menyusun kerangka karangan, dan
5)   mengembangkan kerangka menjadi karangan.

Pengembangan kerangka karangan argumentasi dapat berpola sebab-akibat, akibat-sebab, atau pola pemecahan masalah.
1). Sebab-akibat
Pola urutan ini bermula dari topik/gagasan yang menjadi sebab berlanjut topik/gagasan yang menjadi akibat.
Contoh:
a. Sebab-sebab kemacetan di DKI Jakarta
a) Jumlah penggunaan kendaraan
b) Ruas jalan yang makin sempit
c) Pembangunan jalur busway
b. Akibat-akibat kemacetan
a) Terlambat sampai di kantor
b) Waktu habis di jalan

2). Akibat-sebab
Pola urutan ini dimulai dari pernyataan yang merupakan akibat dan dilanjutkan dengan hal-hal yang menjadi sebabnya.
Contoh : Menjaga kelestarian hutan
1. Keadaan hutan kita
2. Fungsi hutan
3. Akibat-akibat kerusakan hutan
3). Urutan Pemecahan Masalah
Pola urutan ini bermula dari aspek-aspek yang menggambarkan masalah kemudian mengarah pada pemecahan masalah.
Contoh : Bahaya narkoba dan upaya mengatasinya
1. Pengertian narkoba
2. Bahaya kecanduan narkoba
a. pengaruh terhadap kesehatan
b. pengaruh terhadap moral
c. ancaman hukumannya
3. Upaya mengatasi kecanduan narkoba
4. Kesimpulan dan saran
Contoh paragraf argumentasi :
Tiga alasan mengapa kenakalan remaja terjadi adalah sebagai berikut: 1) kenakalan selalu berasal dari latar belakang psikologis remaja yang bersangkutan, 2) latar belakang keluarga, lembaga sosial yang paling kecil tempat seseorang dibesarkan, sangat mungkin tidak memberi pengayoman yang ideal, 3) faktor eksternal karena pengaruh lingkungan sosial yang mempertemukan mereka pada keinginan dan kebutuhan aktualisasi yang sama.



You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "