Follow us

Asallamualikum, Wr.Wb terima kasih telah berkunjung di blog saya, semoga blog ini bermanfaat bagi anda sebagi pelajar atau mahasiswa yang membutuhkan materi pembelajaran. Penulis sadar masih banyak kekurangan dari semua ini, untuk itu mohon saran dan komentarnya agar penulis lebih baik lagi. Terima kasih, Ari Setiadi

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 26 Januari 2014

"Hadiah Terakhir Dari Sang Ayah" Kisah Sedih Mengharukan

Karya Ari Setiadi. Revisi dari cerpen Harist




Di sebuah perumahan terkenal di Bandung, tinggalah seorang gadis bersama sang ayah. Mereka hidup berdua sejak saat sang ibu di panggil Sang Pencipta. Kejadian itu telah lama ketika Risha masih kecil. Ia kini menjalani hidup berdua dengan ayahnya yang bernama Pak Munajat.

Suatu  hari Risha akan di wisuda. Ia kini  telah menyelasaikan kuliahnya dan sebentar lagi dia akan menjadi seorang sarjana Administrasi Perbankan. Akhir dari jerih payahnya selama beberapa tahun di bangku pendidikan kini telah menuai hasil.

Risha ingat, ketika ayahnya berkata jika ia telah lulus. Ia boleh meminta apapun dari ayahnya. Pak munajat begitu mencintainya, terlebih Pak Munajat tidak punya siapa-siapa lagi selain anaknya. Beberapa bulan yang lalu dia melewati sebuah showroom, dan saat itu dia jatuh cinta kepada sebuah mobil sport, keluaran terbaru dari Ford. Selama beberapa bulan dia selalu membayangkan, nanti pada saat wisuda ayahnya pasti akan membelikan mobil itu kepadanya karena ia memang pernah menintanya. Risha juga  yakin, karena dia anak satu-satunya dan ayahnya begitu sayang padanya, sehingga dia yakin mobikl itu akan ia miliki.

Diapun ber'angan-angan mengendarai mobil itu, bersenang-senang dengan teman-temannya, bahkan semua mimpinya itu dia ceritakan ke teman-temannya. Seperti kebanyakan orang ia ingin menunjukan mobil barunya itu pada teman-temannya sehingga banyak yang memujinya.

Sampai saatnya tiba. Setelah selesai di wisuda ia segera bergegas melangkah  pasti ke arah ayahnya. Pak Munajat tersenyum dengan berlinang air mata karena  terharu melihat keberhasilan anaknya, apalagi Risha menjadi sarjana terbaik di fakultasnya.  Dalam hati Pak Munajat  mengungkapkan betapa dia bangga akan putrinya, dan betapa dia mencintai Risha.

Berselang kemudian Pak Munajat mengeluarkan sebuah bingkisan berbungkus kertas kado warna hijau. Bingkisan yang ia pegangi selama proses wisuda berjalan dan kini telah selesai. Ia tak memberi tahu apa isi bingkisan itu pada Risha. Kemudian Pak Munajat memberikannya pada Risha dan Risha menerimanya dengan bingar senyum penuh bahagia.

Ada yang aneh dengan berat dan ukuran isi kado itu. Risha berpikir jika isinya kunci mobil, tidak perlu kado dengan ukuran agak besar itu. Ayah bisa saja memberikan kuncinya langsung. Perlahan ia membuka bingkisan itu. Ternyata dibalik kertas kado itu ia hanya menemukan sebuah Jaket kulit yang bertuliskan namanya dengan bahan bordir. Seketika ia menampakan kekecewaannya terhadap ayahnya. Kemudian, gadis itu menjadi marah, dengan suara yang meninggi dia berteriak,
"Yaahh... apa ini yah? Hanya ini? Ayah bohong!
Lalu dia membuang Jaket itu dan lari meninggalkan ayahnya.

Ayahnya tidak bisa berkata apa-apa, hatinya hancur, dia hanya berdiri mematung, tak tahu apa yang harus di lakukannya saking kaget melihat respon anaknya yang sampai detik itu tak pernah membentaknya seperti itu.

Tahun berganti tahun, tak terasa sudah 6 tahun Risha pergi meninggalkan ayahnya dengan membawa rasa benci. Sang gadis telah menjadi seorang yang sukses. Dengan bermodalkan otaknya yang cemerlang dia berhasil menjadi seorang wanita karir dan menjadi andalan di perusahaannya. Dia kini mempunyai rumah yang besar dan mewah dan juga suami yang tampan dan anak yang lucu.

Sementara di tempat lain, ayahnya semakin tua dan tinggal sendiri. Sejak kejadian  itu, Risha  pergi meninggalkannya dan tak pernah kembali atau menghubungi dia. Dia berharap suatu saat dapat bertemu anaknya itu, hanya untuk meyakinkan dia betapa sayangnya ia padanya. Sang anak pun kadang rindu dan ingin bertemu dengan sang ayah, tapi mengingat apa yang terjadi pada hari itu ia kini masih diliputi rasa benci.

Sampai suatu hari datang sebuah telegram dari kantor kejaksaan yang memberitakan bahwa ayahnya telah meninggal, dan sebelum ayahnya meninggal, dia mewariskan semua hartanya kepada anak satu-satunya itu. Risha disuruh menghadap Jaksa wilayah dan bersama-sama ke rumah ayahnya untuk mengurus semua harta peninggalannya. Saat melangkah masuk kerumah itu, mendadak hatinya menjadi sangat sedih karena berita ini sangat mendadak dan ia tak ada disisi ayahnya ketika sang ayah menghembuskan nafas terakhir dan juga  mengingat semua kenangan semasa dia tinggal disitu. Dia kini sangat menyesal telah bersikap buruk terhadap ayahnya. Tapi semua itu terlambat.

Dengan bayangan-bayangan masa lalu yang menari-nari di matanya, dia menelusuri semua barang di rumah itu. Ketika ia membuka lemari pakaian ayahnya, dia menemukan Jaket itu, masih terbungkus dengan kertas kado yang sama beberapa tahun yang lalu. Kemudian, sesuatu jatuh dari bagian kantong Jaket itu. Dia memungutnya, ternyata sebuah kunci mobil yang jatuh dari jaket itu. Di gantungan kunci mobil itu tercetak nama dealer, sama dengan dealer mobil sport yang dulu dia idamkan. Dia merogoh lagi kantong sebelahnya dan menemukan sesuatu. Di situ terselip STNK dan surat-surat lainnya, nama Risha tercetak STNK itu. Kemudian menyusul sebuah kwitansi pembelian mobil, tanggalnya tepat sehari sebelum hari wisudanya.

Ada perasaan aneh yang menyeruak tiba-tiba dalam hatinya. Nafasnya serasa tertahan di kerongkongan dan dadanya. Tangannya bergetar saat membaca namanya tercantum di STNK itu. Untk memastikan rasa aneh itu ia berlari menuju garasi. Dan ternyata di sana ia menemukan sebuah mobil yang berlapiskan debu selama bertahun-tahun. Meskipun mobil itu sudah sangat kotor karena tidak disentuh bertahun-tahun, dia masih mengenal jelas mobil itu. Mobil sport yang dia dambakan bertahun-tahun lalu.

Dengan buru-buru dia menghapus debu pada jendela mobil dan melongok ke dalam. Bagian dalam mobil itu masih baru, plastik membungkus jok mobil dan setirnya, di atas dashboardnya ada sebuah poto. Poto ia dan ayahnya saat ia digendong ayahnya sambil tertawa bahagia.

Ia terjatuh. Kedua lututnya roboh. Hatinya hancur, air mata penyesalan keluar dari matanya yang sendu. Ia hanya bisa menangisi dan menatap mobil itu sambil berkatasebuah ucapan sesal. Menyesal ia telah menyia-nyiakannya. Menyesal ia hanya mengikuti kebenciaanya. Yang paling membuatnya merasa bukan manusia adalah ia telah meninggalkan ayahnya hanya karena mobil itu. Mobil yang ternyata adalah benar adanya. Kini ia hanya bisa meratapi dan menangis meraung-raung melihat mobil itu.



Karya Ari Setiadi.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "