SINOPSIS NOVEL LASKAR
PELANGI KARANGAN SISWA
Sebelum membuat sinopsis , terlebih
dahulu siswa menonton novel yang telah difilmkan ini bersama-sama dalam satu
kelas. Setelah itu siswa secara berkelompok membuat sinopsis atau ringkasan
film yang telah disaksikannya.
Di bawah ini adalah salah satu kelompok
yang memperoleh hasil terbaik dalam membuat sinopsis novel laskar pelangi.
setiap kelompok dari tiap kelas hampir seluruhnya membuat sinopsis dengan
sangat baik dan memperoleh nilai yang tinggi-tinggi. Namun saya hanya mengambil
salah satu untuk diposting di blog ini, dan saya mengambilnya secara acak bukan
dari nilai yang tertinggi. Terima kasih.
SINOPSIS
NOVEL LASKAR PELANGI
Cerita ini terjadi di desa Gantong, kabupaten
belitong.
Cerita ini
dimulai ketika hari pertama penerimaan
siswa baru di SD Muhammadiyah. Saat itu menjadi sangat menegangkan
bagi kedua guru luar biasa yaitu Ibu Muslimah dan Pak Harpan serta ke
sembilan murid yang sedang menunggu satu
orang murid lagi untuk menjadikan genap 10 orang. Karena jika tidak mendapatkan
10 murid maka terpaksa SD Muhammadiyah tidak
dapat mebuka kelas baru, dan sekolah tersebut akan ditutup oleh Depdikbud
Sumsel.
Hari itu, tiba-tiba datanglah seorang anak sedang
berlari kea rah SD Muhammadiyah untuk
menjadikan genap 10 orang siswa. Harun, seorang anak dengan keterbelakangan
mental menyelamatkan pendidikan di SD Muhammadiyah.
Lima
tahun kemudian, Ibu Muslimah, Pak Harfan dan kesepuluh muridnya dengan keunikan
dan keistimewaan masing-masing anak, berjuang untuk terus sekolah di antara
tantangan yang berat dan tekanan yang meraka hadapi. Ikal, Lintang dan Mahar
dengan bakat dan kecerdasan mereka muncul sebagai pendorong semangat mereka.
Ditengah upaya untuk tetap mempertahankan sekolah,
kembali mereka harus menghadapi masalah dimana untuk Ulangan Umum SD Muhammadiyah harus bergabung dengan SD PN Timah (Perusahaan
Negara Timah) yang merupakan sekolah
elit. Merekapun jadi pusat perhatian dan ditertawakan oelh guru dan siswa dari
SD PN tersebut karena pakaian meraka yang beralas kakisandal, dan pakaian robek dan
jelek karena memang mereka adalah keluarga miskin.
Pada
suatu hari diadakan lomba karnaval untuk memperingati hari kemerdekaan 17 Agustus
RI. Ibu Muslimah dan Pak Harfan memutuskan tahun ini SD Muhammadiyah akan ikut lomba tersebut dan menunjuk
Mahar sebagai ketua dan pencari ide untuk karnaval tersebut, karena Mahar
selalu mendapat nilai tinggi pada mata pelajaran kesenian tetapi Pak Harpan
mengatakan bahwa sekolah SD Muhammadiyah tidak
mempunyai dana untuk membiayai acara tersebut. Dengan kejeniusannya dalam
bidang kesenian Mahar pun menghasilkan ide yang brilian.
Pada
saat lomba tersebut SD Muhammadiyah
menampilkan tarian khas daerah Papua. Dengan kostum yang terbuat dari rangkaian
daun kelor dan kalung buah caruluk, mereka menampilkan tarian tersebut dengan
baik. Sorak dan tepuk tangan meriah diberikan pada mereka, termasuk dari SD PN
yang menampilkan Drum Band dengan peralatan sangat mahal. SD Muhammadiyah mengalahkan peserta lainnya dengan
segala keterbatasan dana, karena Mahar berpendapat ide itu lebih mahal dari
pada uang.
Selanjutnya,
Ikal, Lintang dan Mahar mewakili SD Muhammadiyah dalam
lomba cerdas cermat yang diikuti SD terbaik di daerah tersebut, termasuk juara
bertahan SD PN Timah. Persaingan sangat sengit terjadi antara SD Muhammadiyah dengan SD PN Timah. Lintang seorang
anak jenius yang berasal dari keluarga miskin pesisir pantai melibas habis
pertanyaan matematika yang dibacakan. Hingga pada akhirnya terjadi perselisihan
antara juri karena lintang salah
menjawab dan dianggap curang. Juri mengatakan lintang tidak pernah menghitung,
jadi juri mengganggap lintang sutah tau jawabannya. Para gurupun menentang
tuduhan juri tersebut. Lintang dengan segala kejeniusannya menjelaskan dan
menjabarkan soal yang terakhir dengan baik sehingga juripun meminta maaf karena
jawaban dari juri tersebut ternyata salah, dan jawaban lintang yang benar.
Akhirnya Lintang dan kawan-kawan
memenangkan lomba tersebut.
Setelah kejadian yang
mengharumkan nama SD Muhammadiyah itu,
Lintang tidak kunjung muncul dan sekolah. Ibu Muslimah dan siswanya menanti
muridnya yang jenius tersebut namun tak kunjung dating. Hingga pasa suatu hari
disaat Ibu Muslimah dan anak-anak berencana menjenguk Lintang, datanglah
seorang lelaki tua dengan surat dari lintang. Isi surat itu mengatakah bahwa
ayah lintang sudah tiada dan besok dia akan mengucapkan kata perpisahan dengan
Ibu Muslimah dan temannya. Peristiwa duka kembali dialami Ibu muslimah dan
anak-anak, setelah ditinggal Pak Harfan karena wafat, kini SD Muhammadiyah harus melepas salah satu murid jenius
didikan alam, murid pertama Ibu muslimah,
murid yang selalu ingin sekolah ini tetap ada, kini harus pergi lebih
awal.
12 tahun kemudian Belitong
sudah berbeda. PN Timah yang awalnya maju kini sudah tutup karena persaingan
ekonomi. Ikal pulang ke kampung halamannya itu setelah lulus kuliah. Tiba di
kampung halaman Ikal bertemu dengan Lintang. Mereka saling bercerita masa lalu,
melepas kerinduan setelah 12 tahun tidak bertemu,kini mereka bertemu kembali
dengan suasana yang berbeda. Semangat dalam belajar masih dimiliki oleh
Lintang, terbukti lintang menunjukan pada Ikal anaknya yang sedang sekolah.
Ikal pulang hanya untuk mengucapkan terima kasih kepada Lintang karena dia
telah membuat Ikal berani mengejar cita-cita, sehingga Ikaldapat bea siswa
kuliah S2 di Perancis. Kini ke sepuluh murid SD Muhammadiyah di antaranya ada yang menjadi Dosen,
Anggota DPR, Pengusaha dan seniman. Mereka meraihnya dengan penuh semangat dan
berani mengejar cita-cita. Laskar pelangi harus berani mengejar cita-cita.
SEKIAN